Rabu, 12 Desember 2012

draf skripsi


DRAF SKRIPSI

NAMA           : Tajrin
NIM                : 20404109065
JURUSAN     : Pendidikan Fisika
JUDUL          : Hubungan Antara Suasana Lingkungan Rumah Tangga dan   
                         Kelas dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika Siswa
   Kelas  XI SMKT Somba OPU Sungguminasa Kab. Gowa.


 
A.       Latar Belakang Masalah
Dewasa ini bangsa Indonesia meningkatkan komitmen menjadikan pendidikan sebagai sarana utama untuk menuju terwujudnya bangsa indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah terus bertekad memberikan perhatian yang sangat besar pada pembangunan pendidikan. Sampai saat ini, pemerintah telah mengambil berbagai terobosan kebijakan pendidikan berskala massal.
Kita semua menyadari, bahwa hanya melalui pendidikan bangsa kita menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa lain, baik dalam bidang sains dan tekhnologi maupun ekonomi. Apapun persoalan bangsa yang kita hadapi komitmen kita untuk melaksanakan pembangunan pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku tetap dipegang (Mohammad Ali, 2009 : 15).
Pendidikan seharusnya diarahkan untuk membangun manusia seutuhnya, baik jasmani maupun rohani, mental maupun spiritual; memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual; memiliki kecakapan, serta ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, Negara (Hasbullah, 1999:4).

Di jelaskan pula  dalam UU No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 13 ayat (1)  tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya  (Hasbullah, 1999: 49).
 
Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam Sabdanya:


IMG.jpg
 
”Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu Bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majuszi”. (HR. Al Bukhari).
Peralihan bentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “kerja sama” antara orang tua dan sekolah (pendidik). Sikap anak terhadap sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuannya. Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama di ruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan oleh anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpa kesalahan kepada sekolah (Hasbullah, 1999: 90).
Dengan demikian,  pendidikan merupakan hal terpenting yang dilakukan oleh semua elemen dalam menempuh kehidupan yang mencerahkan. Karena, pendidikan merupakan modal utama dalam segala hal baik dalam kehidupan keluargan, sosial masyarakat lebih-lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, yang terpenting adalah bagaimana orang tua bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya  menuju rumah tangga yang aman dan damai. Kacaunya rumah tangga karena kurangnya pendidikan yang baik dari orang tuanya. Jadi, pendidikan merupakan salah satu syarat untuk membina keluarga bahagia.
Namun, pendidikan akan  berjalan dengan efektif ketika didukung oleh fasilitas dan keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kedaan lingkungan yang ada di sekitar yang dimaksud seperti suasana lingkungan rumah tangga, suasana lingkungan kelas yang menjadi tempat peserta didik menerimah pendidikan.  Suasana kelas yang terjadi di SMKT Somba OPU Sungguminasa Kab.Gowa sangat kurang, seperti penataan bangku yang tidak teratur, kebersihan kelas tidak terjaga, kurang pengawasan dari guru dan pihak sekolah sehingga proses pembelajaran tidak memberikan kenyaman baik pada pihak pendidik maupun pada peserta didik dan akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya hasil belajar fisika.
Dengan melihat uraian di atas maka penulis ingin mengetahui lebih jauh dan ingin mengkaji lebih dalam tentang keadaan lingkungan rumah tangga dan keadaan lingkungan kelas terhadap hasil belajar fisika siswa. Karena melihat realitas yang terjadi di lingkungan masyarakat banyak anak-anak terlantar yang tidak mendapatkan pendidikan karena dipengaruhi oleh beberapa faoktor di antaranya keadaan lingkungan rumah tangga dan keadaan lingkungan kelas sebagai tempat mereka mendapatkan pendidikan. Atas dasar itulah penulis mencoba mengkat judul skripsi “ Hubungan antara Suasana Lingkungan Rumah Tangga dan Kelas dengan  Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika Siswa kelas XI SMKT Somba OPU  Sungguminasa Kab. Gowa”
Klik disini untuk Download Versi Lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar