DRAF SKRIPSI
NAMA : Tajrin
NIM : 20404109065
JURUSAN : Pendidikan Fisika
JUDUL
: Hubungan Antara
Suasana Lingkungan Rumah Tangga dan
Kelas dengan
Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika
Siswa
Kelas XI SMKT Somba
OPU Sungguminasa Kab. Gowa.
![]() |
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini bangsa Indonesia meningkatkan komitmen
menjadikan pendidikan sebagai sarana utama untuk menuju terwujudnya bangsa indonesia
sebagai bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Oleh
karena itu, pemerintah terus bertekad memberikan perhatian yang sangat besar
pada pembangunan pendidikan. Sampai saat ini, pemerintah telah mengambil
berbagai terobosan kebijakan pendidikan berskala massal.
Kita semua menyadari, bahwa hanya melalui
pendidikan bangsa kita menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari
bangsa lain, baik dalam bidang sains dan tekhnologi maupun ekonomi. Apapun
persoalan bangsa yang kita hadapi komitmen kita untuk melaksanakan pembangunan
pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi dan berbagai peraturan
perundang-undangan yang berlaku tetap dipegang (Mohammad Ali, 2009 : 15).
Pendidikan seharusnya diarahkan untuk membangun
manusia seutuhnya, baik jasmani maupun rohani, mental maupun spiritual; memiliki
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual; memiliki kecakapan, serta
ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Dalam arti
sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogie berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa,
Negara (Hasbullah, 1999:4).
Di jelaskan
pula dalam UU No. 20 Tahun 2003 pada
Pasal 13 ayat (1) tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:
Jalur pendidikan terdiri
atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya (Hasbullah, 1999: 49).
Karena pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah
hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang
pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Hal ini dijelaskan oleh
Rasulullah dalam Sabdanya:
![]() |
”Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah. Ibu Bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan
Majuszi”. (HR. Al Bukhari).
Peralihan
bentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan
“kerja sama” antara orang tua dan sekolah (pendidik). Sikap anak terhadap
sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuannya. Begitu juga sangat
diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan
tugasnya selama di ruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji
dilakukan oleh anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan
cenderung menimpa kesalahan kepada sekolah (Hasbullah, 1999: 90).
Dengan
demikian, pendidikan merupakan hal
terpenting yang dilakukan oleh semua elemen dalam menempuh kehidupan yang mencerahkan.
Karena, pendidikan merupakan modal utama dalam segala hal baik dalam kehidupan
keluargan, sosial masyarakat lebih-lebih dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Namun, yang terpenting adalah bagaimana orang tua bisa memberikan pendidikan
yang terbaik untuk anak-anaknya menuju
rumah tangga yang aman dan damai. Kacaunya rumah tangga karena kurangnya
pendidikan yang baik dari orang tuanya. Jadi, pendidikan merupakan salah satu
syarat untuk membina keluarga bahagia.
Namun,
pendidikan akan berjalan dengan efektif
ketika didukung oleh fasilitas dan keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Kedaan lingkungan yang ada di sekitar yang dimaksud seperti suasana lingkungan
rumah tangga, suasana lingkungan kelas yang menjadi tempat peserta didik
menerimah pendidikan. Suasana kelas yang
terjadi di SMKT Somba OPU Sungguminasa Kab.Gowa sangat kurang, seperti penataan
bangku yang tidak teratur, kebersihan kelas tidak terjaga, kurang pengawasan
dari guru dan pihak sekolah sehingga proses pembelajaran tidak memberikan
kenyaman baik pada pihak pendidik maupun pada peserta didik dan akhirnya akan
berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya hasil belajar fisika.
Dengan melihat
uraian di atas maka penulis ingin mengetahui lebih jauh dan ingin mengkaji
lebih dalam tentang keadaan lingkungan rumah tangga dan keadaan lingkungan
kelas terhadap hasil belajar fisika siswa. Karena melihat realitas yang terjadi
di lingkungan masyarakat banyak anak-anak terlantar yang tidak mendapatkan
pendidikan karena dipengaruhi oleh beberapa faoktor di antaranya keadaan
lingkungan rumah tangga dan keadaan lingkungan kelas sebagai tempat mereka
mendapatkan pendidikan. Atas dasar itulah penulis mencoba mengkat judul skripsi
“ Hubungan antara Suasana Lingkungan Rumah Tangga dan Kelas dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika Siswa
kelas XI SMKT Somba OPU Sungguminasa
Kab. Gowa”
Klik disini untuk Download Versi Lengkap
Klik disini untuk Download Versi Lengkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar