TATA KOORDINAT EKLIPTIKAN

Gambar 1.
Sistem Koordinat Ekliptika Heliosentrik
- Pusat koordinat: Matahari (Sun).
- Bidang datar referensi: Bidang orbit bumi mengitari matahari (bidang ekliptika) yaitu bidang xy.
- Titik referensi: Vernal Ekuinoks (VE), didefinisikan sebagai sumbu x.
- Koordinat:
- r = jarak (radius) benda langit ke matahari
- l = sudut bujur ekliptika (ecliptical longitude), dihitung dari VE berlawanan arah jarum jam
- b = sudut lintang ekliptika (ecliptical latitude), yaitu sudut antara garis penghubung benda langit-matahari dengan bidang ekliptika.
B. Sistem Koordinat Ekliptika Geosentrik (Geocentric
Ecliptical Coordinate)
Pada sistem koordinat ini, bumi
menjadi pusat koordinat. Matahari dan planet-planet lainnya nampak bergerak
mengitari bumi. Bidang datar xy adalah bidang ekliptika, sama seperti pada
ekliptika heliosentrik.
Gambar 2. Sistem Koordinat Ekliptika
Geosentrik
- Pusat Koordinat: Bumi (Earth)
- Bidang datar referensi: Bidang Ekliptika (Bidang orbit bumi mengitari matahari, yang sama dengan bidang orbit matahari mengitari bumi) yaitu bidang xy.
- Titik referensi: Vernal Ekuinoks (VE) yang didefinisikan sebagai sumbu x.
- Koordinat:
- Jarak benda langit ke bumi (seringkali diabaikan atau tidak perlu dihitung)
- Lambda = Bujur Ekliptika (Ecliptical Longitude) benda langit menurut bumi, dihitung dari VE.
- Beta = Lintang Ekliptika (Ecliptical Latitude) benda langit menurut bumi yaitu sudut antara garis penghubung benda langit-bumi dengan bidang ekliptika
C.
Sistem Koordinat Ekuator Geosentrik
Ketika bumi bergerak mengitari
matahari di bidang Ekliptika, bumi juga sekaligus berotasi terhadap sumbunya.
Penting untuk diketahui, sumbu rotasi bumi tidak sejajar dengan sumbu bidang
ekliptika. Atau dengan kata lain, bidang ekuator tidak sejajar dengan bidang
ekliptika, tetapi membentuk sudut kemiringan (epsilon) sebesar kira-kira 23,5
derajat. Sudut kemiringan ini sebenarnya tidak bernilai konstan sepanjang
waktu. Nilainya semakin lama semakin mengecil. Masalah ini Insya Allah akan
dibahas pada kesempatan lain.
Gambar 3. Sistem Koordinat Ekuator Geosentrik
- Pusat koordinat: Bumi
- Bidang datar referensi: Bidang ekuator, yaitu bidang datar yang mengiris bumi menjadi dua bagian melewati garis khatulistiwa
- Koordinat:
- jarak benda langit ke bumi.
- Alpha = Right Ascension = Sudut antara VE dengan proyeksi benda langit pada bidang ekuator, dengan arah berlawanan jarum jam. Biasanya Alpha bukan dinyatakan dalam satuan derajat, tetapi jam (hour disingkat h). Satu putaran penuh = 360 derajat = 24 jam = 24 h. Karena itu jika Alpha dinyatakan dalam derajat, maka bagilah dengan 12 untuk memperoleh satuan derajat. Titik VE menunjukkan 0 h.
- Delta = Declination (Deklinasi) = Sudut antara garis hubung benda langit-bumi dengan bidang ekliptika.Nilainya mulai dari -90 derajat (selatan) hingga 90 derajat (utara). Pada bidang ekuator, deklinasi = 0 derajat.
Seringkali, Alpha (right ascension)
dinyatakan dalam bentuk H (hour angle). Hubungan antara Alpha dengan H adalah H
= LST - Alpha. Disini, LST adalah Local Sidereal Time, yang sudah penulis bahas
sebelumnya pada tulisan tentang Macam-Macam Waktu
(http://www.eramuslim.com/syariah/ilmu-hisab/macam-macam-waktu.htm)
D.
Sistem Koordinat Horison
Pada sistem koordinat ini, pusat koordinat adalah
posisi pengamat (bujur dan lintang) yang terletak di permukaan bumi.
Kadang-kadang, ketinggian pengamat dari permukaan bumi juga ikut
diperhitungkan. Bidang datar yang menjadi referensi seperti bidang xy adalah
bidang horison (bidang datar di sekitar pengamat di permukaan bumi).
Gambar 4. Sistem Koordinat Horison
- Pusat koordinat: Pengamat di permukaan bumi
- Bidang datar referensi: Bidang horison (Horizon plane)
- Koordinat:
- Altitude/Elevation = sudut ketinggian benda langit dari bidang horison. h = 0 derajat berarti benda di bidang horison. h = 90 derajat dan -90 derajat masing-masing menunjukkan posisi di titik zenith (tepat di atas kepala) dan nadir (tepat di bawah kaki).
- A (Azimuth) = Sudut antara arah Utara dengan proyeksi benda langit ke bidang horison.
Jarak benda langit ke pengamat dalam
sistem koordinat ini seringkali diabaikan, karena telah dapat dihitung
sebelumnya dalam sistem koordinat ekliptika. Catatan penting: Dalam banyak buku
referensi, azimuth seringkali diukur dari arah selatan (South) yang memutar ke
arah barat (West). Gambar 7 di atas juga menunjukkan bahwa azimuth diukur dari
arah Selatan. Namun demikian, dalam pemahaman umum, orang biasanya menjadikan
arah Utara sebagai titik referensi. Karena itu dalam tulisan ini penulis
menjadikan sudut azimuth diukur dari arah Utara. Untuk membedakannya, lambang
untuk azimuth dari arah selatan dinyatakan sebagai As, sedangkan azimuth dari
arah utara dinyatakan sebagai A saja. Hubungan antara As dan A adalah A = As -
180 derajat. Jika As atau A negatif, tinggal tambahkan 360 derajat.
Suatu sistem
koordinat dengan sistem koordinat lainnya dapat dihubungkan melalui
transformasi koordinat. Misalnya, dari algoritma untuk menghitung posisi bulan
menurut sistem koordinat ekliptika geosentrik, kita dapat menentukan jarak
bulan dari pusat bumi, sudut lambda dan beta. Selanjutnya, sudut lambda dan
beta ditransformasi untuk mendapat sudut alpha dan delta dalam sistem koordinat
ekuator geosentrik. Dari alpha dan beta, serta memperhitungkan posisi pengamat
(bujur dan lintang) dan waktu saat pengamatan/penghitungan, maka sudut
ketinggian (altitude) dan azimuth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar